Bos Suzuki Kurang Puas dengan Performa Andrea Iannone
Andrea Iannone - Ini bukan awal musim yang diharapkan oleh Tim Suzuki Ecstar dan juga bukan untuk pembalap sekelas Andrea Iannone. Performa kurang maksimal pembalap Suzuki ini telah menyebabkan penurunan motivasi yang tidak terduga, dan anggota tim merasa dibatasi hanya mengandalkan satu pembalap untuk mengevaluasi dalam pengembangan Suzuki GSX-RR. Alex Rins terus mengalami nasib buruk dalam bentuk cedera sejak awal musim ini telah membuat tim Suzuki Ecstar MotoGP dalam posisi yang sulit.
Montmeló merupakan kelanjutan dinamika dari balapan sebelumnya di Mugello, dimana Iannone mampu lolos ke-16 dan finis kesepuluh di sirkuit Catalunya. Pada hari Minggu sore setelah balapan, ketegangan di kubu Suzuki begitu terlihat jelas. Setelah start dari posisi 12, Iannone hanya mampu finis di urutan ke 16, hanya lebih dari satu detik dari rekan setimnya Sylvain Guintoli, yang dirancang dari usaha Suzuki BSN Bennetts.
Alasannya ialah, pada lap 18 Iannone untuk pertama kalinya dalam 1: 49s namun pada yang berikutnya, dia memperlambat waktu 1: 50.507. Catatan waktunya mengatakan kepadanya bahwa seorang pembalap sedang menempel ketat dari belakang, tapi tanpa menyebutkan bahwa itu adalah Guintoli. Pembalap asal Prancis itu mampu melewati Iannone di trek lurus di lap ke 20.
Guintoli seakan memberi sinyal bagi Andrea Iannone, yang kemudian bereaksi dengan menaikkan kecepatannya pada tiga putaran berikutnya di lap 21,22, dan 23. Untuk mencatat waktu 1: 48.576, kecepatan yang memungkinkannya untuk dengan cepat membuka keunggulan yang nyaman atas rekan setimnya pada saat bendera finish dikibarkan.
Kemarahan di antara para mekanik Suzuki karena kurangnya usaha ditunjukkan oleh Iannone terwujud. Pergi 1,5 detik lebih cepat hanya ketika dia berada dalam situasi memalukan dilewati oleh rekan setimnya adalah sesuatu yang sepertinya kurangnya profesionalisme dari Andrea Iannone.
Hasil buruk yang terus berlanjut tersebut menyebabkan manajemen Suzuki di Jepang menggantikan pemimpin proyek MotoGP dalam upaya memberi dorongan pada pembalapnya. Untuk tujuan ini, mereka telah mengembalikan salah satu insinyur legendaris Suzuki, Shinichi Sahara, yang bertanggung jawab atas tim Suzuki meninggalkan kejuaraan pada akhir 2012 yang lalu.
Sudah jelas bahwa proyek MotoGP di Hamamatsu sangat membutuhkan pengalaman dalam sebuah misi. Yang telah mengalami perlambatan yang luar biasa musim ini. Selama tahun-tahun sebelumnya sampai saat ini, Sahara-san telah terlibat dalam penciptaan generasi terbaru Suzuki GSX-R1000.
Setelah selesai dengan proyek itu, manajemen Suzuki dengan cepat memasukkan Sahara-san kembali bertanggung jawab atas proyek MotoGP dengan harapan bisa mengatasi masalah yang mengganggu Suzuki saat ini.
Montmeló merupakan kelanjutan dinamika dari balapan sebelumnya di Mugello, dimana Iannone mampu lolos ke-16 dan finis kesepuluh di sirkuit Catalunya. Pada hari Minggu sore setelah balapan, ketegangan di kubu Suzuki begitu terlihat jelas. Setelah start dari posisi 12, Iannone hanya mampu finis di urutan ke 16, hanya lebih dari satu detik dari rekan setimnya Sylvain Guintoli, yang dirancang dari usaha Suzuki BSN Bennetts.
Alasannya ialah, pada lap 18 Iannone untuk pertama kalinya dalam 1: 49s namun pada yang berikutnya, dia memperlambat waktu 1: 50.507. Catatan waktunya mengatakan kepadanya bahwa seorang pembalap sedang menempel ketat dari belakang, tapi tanpa menyebutkan bahwa itu adalah Guintoli. Pembalap asal Prancis itu mampu melewati Iannone di trek lurus di lap ke 20.
Andrea Iannone Suzuki Ecstar |
Kemarahan di antara para mekanik Suzuki karena kurangnya usaha ditunjukkan oleh Iannone terwujud. Pergi 1,5 detik lebih cepat hanya ketika dia berada dalam situasi memalukan dilewati oleh rekan setimnya adalah sesuatu yang sepertinya kurangnya profesionalisme dari Andrea Iannone.
Hasil buruk yang terus berlanjut tersebut menyebabkan manajemen Suzuki di Jepang menggantikan pemimpin proyek MotoGP dalam upaya memberi dorongan pada pembalapnya. Untuk tujuan ini, mereka telah mengembalikan salah satu insinyur legendaris Suzuki, Shinichi Sahara, yang bertanggung jawab atas tim Suzuki meninggalkan kejuaraan pada akhir 2012 yang lalu.
Sudah jelas bahwa proyek MotoGP di Hamamatsu sangat membutuhkan pengalaman dalam sebuah misi. Yang telah mengalami perlambatan yang luar biasa musim ini. Selama tahun-tahun sebelumnya sampai saat ini, Sahara-san telah terlibat dalam penciptaan generasi terbaru Suzuki GSX-R1000.
Setelah selesai dengan proyek itu, manajemen Suzuki dengan cepat memasukkan Sahara-san kembali bertanggung jawab atas proyek MotoGP dengan harapan bisa mengatasi masalah yang mengganggu Suzuki saat ini.